BHINEKA DALAM BERSAMA


Oleh Rijal Safa Imani

#anakmudalawanintoleransi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bhineka secara sederhana memiliki arti berbeda atau perbedaan yang diambil dari bahasa sansekerta. Karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa, ras, dan agama yang tersebar dari sabang sampai merauke, dengan hal ini semua masyarakat indonesia harus mengetahui terlebih dahulu dasar dari perbedaan agar masyarakat indonesia bisa lebih memahami dan juga mengimplementasikan perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya dalam hal perbedaaan, kata-kata ini merujuk pada sesuatu yang bersifat sendiri atau tidak sama. Jadi dalam perbedaan masyarakat indonesia sendiri masih sangat kental akan hal tersebut, tapi dengan adanya interaksi sosial dalam masyarakat mulai timbul kepedulian yang pada akhirnya masyarakat mulai merangkul sesama dan tidak memandang perbedaan, hal ini juga bisa disebut kebersamaan.

Setelah disebutkan diatas, Bhineka Dalam Bersama pada akhirnya dapat diwujudkan oleh seluruh masyarakat indonesia. Karena memang dari zaman penjajahan bangsa Indonesia sudah melakukan banyak pertempuran yang melibatkan banyak suku bangsa untuk mewujudkan sebuah negara yang merdeka, setalah Indonesia menjadi negara merdeka seluruh bangsa menjadi satu kesatuan yang mempraktikan nilai toleransi hingga saat ini.

Hingga saat ini bangsa indonesia masih ada yang menganggap remeh tentang toleransi. Bahkan banyak sekarang yang menjadikan sebuah agama, ras, dan suku bangsa itu sebagai guyonan bahkan mainan dan hal ini juga menjadikan timbulnya intoleransi terhadap sesama, jadi dengan 2 adanya hal ini menjadikan daya tarik banyak orang bahkan anak muda yang membuat kampanye melawan intoleransi.

Sebagai pelengkap dari hal yang sudah disebutkan Bhineka Dalam bersama memang harus dijunjung tinggi dengan awalan yang mendasar. Dengan berawal dari kesadaran diri sendiri yang kemudian akan menjadi kebiasaaan baik, jadi bangsa indonesia semua bisa berdampingan terhadap keberagaman yang ada di negeri ini dan menjadikannya toleransi sebagai tiang yang membantu untuk melengkapi itu semua.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dapat penulis ajukan dalam karya tulis makalah ini adalah yaitu, bagaimana pandangan dan reaksi masyarakat tentang Arti Bhineka Dalam Bersama di lingkungan sekitar. Apa yang masyarakat rasakan jika memang harus menerapkan toleransi terhadap perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah

1. Tujuan Penulisan Makalah

a. Mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap bhineka dalam bersama.

b. untuk memberikan pandangan masyarakat terhadap toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

c. memberikan pengertian dasar tentang kebhinekaan dan kebersamaan.

2. Manfaat Penulisan Makalah

a. Menjadikan masyarakat lebih bisa melihat hal positif terhadap perbedaan dan nilai kebersamaan yang ada.

b. Agar semua bisa mengetahui dari hal yang dasar dan bisa menolak terhadap intoleransi.

c. Agar masyarakat lebih peka terhadap kondisi sekitar dan tidak mementingkan diri sendiri.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penemuan yang Lalu

Menurut hal yang paling dasar bisa disebutkan bahwa bhineka itu dapat diartikan secara mudah yaitu perbedaan, berbeda, dan beragam. Sementara jika penulis hadapkan kepada para ahli atau para tokoh yang ada di indonesia, mungkin banyak yang mendefinisikannya secara berbeda seperti menurut Mohammad Yamin tokoh pertama yang mengusulkan dasar negara, karena menurutnya melihat sejarah bahwa semboyan itu berhasil menyatukan Nusantara di masa Kerajaan Majapahit dan Mengingat Indonesia juga sangat beraneka ragam, mulai dari suku, budaya, agama, ideologi, dan ras.

Dalam makalah ini penulis ingin membahas tentang bhineka dalam bersama. Seperti yang sudah dituturkan diatas pebedaan dan keberagaman sudah menjadi identitas bahkan sudah ada dalam naluri bangsa indonesia sejak dahulu, dari zaman penjajahan mungkin bangsa indonesia tidak hanya melawan penjajah tapi juga melawan ego dari perbedaan yang ada seperti agama, ras, dan suku bangsa. Apakah bangsa indonesia bisa menang melawan ego dari perbedaan, jawabannya adalah iya jadi sebelum bangsa indonesia memenangkan perang melawan penjajah hingga tetes terakhir darah maupun keringat, bangsa ini lebih dulu menang melawan ego nya sendiri melawan perbedaan hingga muncul rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan kemerdekaan indonesia, jadi setelah rasa kesatria muncul, rasa mengasah senjata muncul, munculah rasa perbedaan dalam kebersamaan yang membalut itu semua menjadi satu dan menghindar dari ego yang akhirnya dapat memenangkan sebuah tujuan dan mengakhiri sebuah penderitaan.

Pada akhirnya penulis dapat bisa membahas lebih dalam tentang Kebhinekaan Dalam Kebersamaan. Yang mengacu pada masyarakat indonesia sekarang untuk bisa memepertahankan itu semua.

B. Teori yang Mendasari

Secara pengertian bahasa menurut (KBBI) dapat diartikan, kata bhineka berarti beragam, beranekaragam, keberagaman tampak nyata, adat-istiadat dalam bangsa kita. Kemudian kata dalam diartikan sebagai jauh ke bawah (dari permukaan), jauh masuk ke tengah (dari tepi), paham benar-benar (tentang ilmu pengetahuan dan sebagainya), sampai ke lubuk hati, betul-betul terasakan di hati, selanjutnya bersama diartikan sebagai serupa (halnya, keadaannya, dan sebagainya), tidak berbeda, tidak berlainan, berbarengan, bertepatan, sepadan, seimbang, sebanding, setara.

Jadi setelah penulis terangkan di atas menurut bahasa, penulis dapat mendefinisakan menurut istilah yang dapat dipahami. Bhineka dalam bersama adalah dimana semua masyarakat indonesia yang berbeda-beda dan beragam dari segi aspek dapat hidup berdampingan dengan selaras tidak saling berlainan, tidak hanya itu pengertian ini juga bisa memuat lebih dalam lagi karena bhineka dalam bersama ini mempunyai nilai atau bahkan arti yang lebih dalam.

Hal ini mungkin dapat mudah diucapkan tapi sulit di implementasikan, karena jika kita lihat dari segi zaman perbedaaan yang signifikan lebih terlihat. Jika zaman dahulu saat kondisi indonesia masih dalam kurungan kolonialisme dan imperialisme bangsa indonesia memiliki semangat juang untuk memuncaki sebuah kemenangan walaupun pada masa itu bangsa indonesia masih dalam kondisi individualis dengan mementingkan suku dan wilayahnya masing-masing, dengan tahapan-tahapan yang ada pada saat itu seperti saling menyadari bahwa indonesia itu tidak hanya meliputi wilayah yang sangat kecil teteapi wilayah daratan dari sabang sampai merauke sekaligus dibungkus oleh birunya lautan samudra yang sangat besar.

Jika sudah ditilik dalam sejarah masa lalu kemudian penulis akan membahas pada zaman sekarang. Jika zaman penjajahan dulu bangsa indonesia masih ada yang mementingkan wilayahnya sendiri dengan segala tahap pasca kenerdekaan dari zaman orde lama dan orde baru, kalau sekarang bangsa indonesia sudah paham dan tau akan pentingnya kebersamaan dalam perbedaan karena informasi dan komunikasi juga sudah mulai bisa menjangkau segalanya dengan macam aspek kecanggihan teknologi yang ada, tetapi di zaman sekarang aspek perbedaan masih saja ada yang belum bisa mengimplementasikannya tidak hanya dari masyarakat biasa tetapi dari orang-orang yang memiliki peran penting di negara juga terkadang belum bisa memberikan contoh yang baik dalam melakukan perbedaaan dalam kebersamaan.

Penulis mungkin akan mengambil contoh bagaimana di zaman sekarang ini bangsa kita ada yang belum bisa menerapkan bhinkea dalam bersama di kehidupan sehari-hari. Seperti dalam beberapa waktu lalu ada kasus di daerah Cilegon tentang pelarangan pembangunan gereja pada 2022 lalu, hal seperti ini seharusnya sudah bukan menjadi masalah karena setiap agama yang ada di Indonesia ini beragam dan setiap agama berhak memiliki tempat ibadah masing-masing, sekali pun setiap agama jika mereka sedang melakukan ibadah mereka tidak saling mengganggu agama lain.

Karena setiap agama mengarjakan sebuah kebaikan tidak pernah mengajarkan suatu keburukan. Jika ada seseorang dari suatu agama yang melakukan sebuah kejahatan atau hal yang tidak baik, hal itu muncul dari dirinya bukan dari agamanya jadi penulis bisa katakan bahwa perbedaan dalam bersama itu harus bisa juga dilandaskan pada diri sendiri dan sebagai manusia juga harus sadar bahwa setiap apa yang kita kerjakan itu bisa mempengaruhi penilaian terhadap orang sekitar apa lagi negara indonesia yang memiliki kekayaan budaya, agama, dan ras yang banyak sehingga kita harus tau cara bersikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari jika memang setiap agama, budaya, dan ras selalu mengajarkan tentang kebaikan.

BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya mengenai bhineka dalam bersama, maka penulus mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa.

1. Bahwa permasalahan bhineka dalam bersama yang terjadi di lingkungan masyarakat indonesia ini masih banyak yang belum bisa mengimplementasikan dalam sehari-hari.

2. Faktor yang mendasari hal tersebut karena masyarakat indonesia masih menghargai para leluhur mereka dari dulu hingga sekarang. Jadi beberapa diantara masyarakat mereka masih berprasangka bahwa suku, agama, ras mereka lah yang terbaik diantara yang lain.

3. Selanjutnya jika yang penulis lihat situasi dan kondisi sehari-hari dari beberapa masyarakat. Penulis menilai bahwa kepedulian terhadap sesama yang terjadi pada zaman sekarang mulai berkurang karena setiap orang selalu fokus dan mementingkan diri masing-masing.

4. Selanjutnya selain dari itu mungkin perbedaan dalam bersama kurang terjalannya dalam masyarakat terutama anak muda karena sistem pendidikan dan edukasi yang kurang memadai di negara ini, karena dampak dari globalisasi juga memengaruhi sistem pendidikan dan edukasi di negara ini.

5. Terakhir penulis berharap sangat besar bahwa bhineka dalam bersama bisa ditegaskan dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendirin yang harus bisa melakukannya dengan memberi pengaruh baik terhadap sesama dan saling menghargai dalam lingkup kebersamaan, karena indonesia bukan hanya jakarta, bandung, semarang, surabaya atau mungkin indonesia bukan hanya pulau jawa saja tapi indonesia luas terbentang dari

8

sabang sampai merauke dengan suku bangsa yang berbeda-beda, jadi

semoga bangsa indonesia bisa menerapkan perbedaan dalam bersama dengan baik.

B. Saran

Jadi perbedaan dalam bersama yang ada di masyarakat Indonesia mungkin masih banyak yang belum bisa mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Karena itu setiap masyarakat indonesia harus selalu menghargai sesama, menghormati yang tua, dan selalu sopan dan santun hal tersebut merupakan dasar yang bisa masyarakat untuk yang belum bisa mengimplementasikannya dan penulis harap masyarakat indonesia bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Kompas. (2023). Bhineka Menurut Tokoh Indonesia. Diunduh pada 28 September 2023 melalui https://www.kompas.com/stori/read/2023/02/09/150000879/siapa-yang-menemukan-kata-bhinneka-tunggal-ika-?page=all

KBBI Online. (2012). Bhineka Menurut KBBI. Diunduh pada 30 September 2023 melalui https://kbbi.web.id/Bhineka

KBBI Online. (2012). Dalam Menurut KBBI. Diunduh pada 22 Oktober 2023 melalui https://kbbi.web.id/dalam

KBBI Online. (2012). Sama menurut KBBI. Diunduh pada 22 Oktober 2023 melalui https://kbbi.web.id/sama

Kompas.com. (2022). Kasus Penolakan Gereja di Cilegon. Diunduh pada 25 Oktober 2023 melalui https://nasional.kompas.com/read/2022/09/11/15143501/kasus-penolakan-gereja-di-cilegon-imparsial-minta-kepala-daerah-tak

266