Unabomber, Jejak Pemikiran Sang Ilmuwan Teroris


The Industrial Revolution and its consequences have been a disaster for the human race

− Theodore Kaczynski

Revolusi Industri dan konsekuensinya telah menjadi bencana bagi umat manusia

Di kalangan mahasiswa Indonesia, nama Theodore Kaczynski atau Ted Kaczynski dikenal juga dengan julukan Unabomber. Nama Ted Kaczynski masih sangat asing jika dibandingkan dengan para pemikir barat lain, seperti Slavoj Žižek atau Michael Parenti. Hal ini dapat dimaklumi karena karya tulis Ted Kaczynski yang paling terkenal berjudul “Industrial Society and Its Future” (Masyarakat Industri dan Masa Depannya) belum juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, buku ini juga dikenal dengan sebutan “The Unabomber Manifesto”, kutipan di awal tulisan ini adalah kalimat pertama dalam buku tersebut.

Ted Kaczynski adalah seorang sarjana matematika dari Amerika Serikat, dia lahir pada 22 Mei 1942 di Chicago. IQ-nya yang cemerlang membuatnya mendapatkan beasiswa di Universitas Harvard pada tahun 1962. Setelah itu dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Michigan dan meraih gelar Ph.D. dalam bidang matematika pada usia 25 tahun. Setelah menyelesaikan gelar Ph.D.-nya, dia bekerja menjadi asisten profesor di Universitas California pada tahun 1967.

Empat tahun bekerja sebagai akademisi di California, Ted Kaczynski tidak pernah memiliki kehidupan sosial yang baik, di sana dia mulai membenci teknologi dan kehidupan manusia modern. Dia kemudian meninggalkan pekerjaannya dan pindah ke kawasan hutan di Montana, dia hidup di sebuah kabin kecil dari kayu di tengah hutan, tanpa listrik, penghangat, dan saluran air bersih. 

Selama hidup di tengah hutan, sebagian waktunya dihabiskan untuk membaca buku dari perpustakaan setempat dan menyusun versi awal manuskrip yang kemudian dikenal sebagai “Manifesto Unabomber”. Dari kabin kecil ditengah hutan inilah namanya mulai dikenal karena melakukan serangkaian aksi teror dengan mengirimkan paket berisi bom ke berbagai institusi perguruan tinggi dan perusahaan teknologi. 

Ted Kaczynski pertama kali mengirimkan paket bomnya kepada seorang profesor di Universitas Northwestern pada 25 Mei 1978. Paket berisi bom tersebut dikirim melalui pos dan meledak saat baru sampai di tangan satpam setempat. Di semua bom yang dia kirim ditemukan surat-surat dengan inisial “F.C.” (Freedom Club) tertulis di atasnya. Inisial tersebut digunakan Ted Kaczynski sebagai identitasnya. Begitu FBI (Federal Bureau of Investigation) memperhatikan tren ini, pihak berwenang tahu bahwa pengeboman tersebut berasal dari satu orang. 

Bagi Ted Kaczynski, tujuan utama dalam mengirimkan paket bom bukanlah untuk membunuh orang-orang, melainkan untuk menarik perhatian masyarakat sehingga mereka membaca tulisan-tulisannya yang membahas tentang mengapa teknologi dan industri telah merusak cara hidup umat manusia.

Rangkaian aksi teror paket bom yang Ted Kaczynski lakukan telah menjadi perhatian publik, setelah bom meledak di penerbangan American Airlines pada tahun 1979 dan di rumah presiden United Airlines pada tahun berikutnya. Penyelidik FBI membentuk gugus tugas UNABOM (University and Airline Bombing” yang artinya “Pengeboman Universitas dan Maskapai Penerbangan”. Media kemudian menjuluki tersangka dalam kasus tersebut sebagai “Unabomber”. Total ada 3 orang tewas dan puluhan korban terluka akibat paket-paket “maut” yang dikirimkan oleh Ted Kaczynski.

FBI akhirnya menangkap Ted Kaczynski pada 3 April 1996, setelah menggeledah kabin di tengah hutan miliknya. FBI menemukan segudang bukti yang menghubungkan Ted Kaczynski dengan serangan “Unabomber”. Di sana, mereka menemukan banyak komponen bom, 40.000 halaman jurnal tulisan tangan yang mencakup eksperimen pembuatan bom, dan satu bom aktif siap kirim. Ted Kaczynski diadili di California dan New Jersey, lokasi dari tiga pengeboman fatalnya. Kemudian pada 22 Januari 1998, dia mengaku bersalah atas dakwaan 16 serangan bom dengan pidana hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. 

Pemikiran Ted Kaczynski

Pemikiran Ted Kaczynski berpusat pada kritiknya atas masyarakat industri modern. Dalam manifestonya yang dikenal dengan “Unabomber Manifesto” atau “Industrial Society and Its Future”. Ted Kaczynski menyatakan bahwa masyarakat industri telah menyebabkan bencana terhadap manusia dan lingkungan. Meskipun perkembangan teknologi modern telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup di negara-negara maju. Teknologi modern juga menciptakan penderitaan psikologis, bahkan di negara-negara berkembang menciptakan penderitaan fisik.

Ted Kaczynski memandang masyarakat industri melahirkan lembaga-lembaga sosial yang cenderung merampas kebebasan individu dan mengekang kehidupan manusia sehari-hari, entah itu berupa sistem sosial maupun sistem politik. Ted Kaczynski memandang teknologi telah “memperbudak” manusia modern dan perkembangannya telah menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup alam. Dalam masyarakat modern, kegiatan industri dan perkembangan teknologi telah menyebabkan kerusakan ekosistem, polusi, dan menghancurkan keanekaragaman hewan dan tumbuhan. 

Sebagai solusi atas permasalahan ini, Ted Kaczynski memberikan jawaban, bahwa hanya revolusi lah yang dapat menyelamatkan nasib umat manusia, sebuah revolusi terhadap teknologi dan masyarakat industri. Hanya dengan kehancuran sistem masyarakat industri dan teknologi modern, umat manusia dapat hidup bebas dan merdeka dari penindasan. 

Ted Kaczynski mendorong agar masyarakat kembali pada kehidupan primitif melalui jalan revolusi anti industri dan revolusi anti teknologi. 

Mengapa Ted Kaczynski Begitu Membenci Teknologi?

Dalam pandangannya, teknologi adalah bentuk kekuatan sosial yang kuat dan terus berkompromi dengan kebebasan individu, kompromi-kompromi yang terus menerus inilah membuat kebebasan individu akan tergerus dan teknologi cenderung merampas kebebasan manusia.

Dalam kasus teknologi yang berkompromi dengan kebebasan individu, Ted Kaczynski mencontohkan kasus munculnya transportasi bermotor. Sebelumnya pejalan kaki dapat pergi kemanapun mereka mau, berjalan dengan kecepatan sendiri tanpa mematuhi peraturan lalu lintas. Namun, dengan munculnya kendaraan bermotor, peraturan lalu lintas, dan sistem pengaturan, pergerakan menjadi penting. Pada tahap ini, teknologi kendaraan bermotor telah membatasi kebebasan manusia sebagai pejalan kaki.

Secara garis besar, Ted Kaczynski menyatakan bahwa teknologi dan masyarakat industri telah menjadi sistem yang membatasi kebebasan manusia, baik itu sebagai individu ataupun sebagai bagian dari komunitas. 

Teknologi dan perkembangan industri telah memaksa manusia untuk mengikuti peraturan-peraturan yang dibuat untuk mereka, Ted Kaczynski menulis “Manusia modern terikat oleh jaringan aturan dan regulasi, dan nasibnya tergantung pada tindakan orang-orang yang jauh darinya dan keputusan mereka yang tidak dapat dia pengaruhi. Hal ini bukan kebetulan atau hasil dari kesewenang-wenangan birokrat yang sombong. Hal ini diperlukan dan tak terhindarkan dalam masyarakat yang maju secara teknologi. Sistem HARUS mengatur perilaku manusia secara ketat agar dapat berfungsi.”

Kritik Ted Kaczynski terhadap masyarakat industri dan perkembangan teknologi telah menjadi bahan perdebatan dikalangan intelektual dan akademisi. Karya-karya nya menjadi acuan bagi mereka yang merasa kecewa atas kerusakan alam yang diakibatkan oleh industri yang tak bertanggung jawab.

Hari ini Ted Kaczynski masih menjalani masa hukuman dan diperkirakan sudah berusia 81 tahun. Saat ini dia ditahan di sebuah layanan kesehatan khusus bagi narapidana, mengingat usianya yang sudah tua dan kondisi kesehatannya yang memburuk.***

(Tulisan merupakan karya jurnalistik Muhamad Farhan Prabulaksono yang dimuat di Pers Mahasiswa Hayamwuruk Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, dan diterbitkan atas ijin)

363